Label:

Bibirku tergigit, sambil terucap Innalillahi wa inna illaihi raji'un, mendengar berpisahnya pasangan suami istri yang sepertinya sudah melewati tahun keduapuluh pernikahan. Bagaimana bisa? Kenapa Bisa? Pertanyaan yang tak akan kuperoleh jawabannya.

Mengapa perpisahan yang dipilih? Tidak adakah cara untuk merajut cinta kembali? Pertanyaan yang lagi-lagi tidak terjawab.
Read more...

Label: ,

Akmal sedang belajar Bahasa Indonesia untuk UAS. Di latihan soalnya ada pertanyaan tentang percaya diri, dan Akmal tampak sangat mengarang untuk menjawab pertanyaan tersebut. Saya memintanya untuk membaca lagi buku paketnya. Ya sekedar untuk merecall lah, supaya ngga ngarang-ngarang amat.

A: "Bu, minder itu apa sih?"
I: "O, minder itu kebalikan dari percaya diri, artinya merasa diri tidak mampu"
A: "Oo, aku suka tuh begitu"
I: "Heu...ibu juga dulu begitu"
A: "Iya, Bu?"
I: "iya akibatnya banyak yang ingin ibu lakukan, tetapi tidak ibu lakukan karena merasa minder, takut ngga bisa"
A: "Wah Aku juga begitu"
Read more...

Label: ,

Saya diasuh oleh seorang full time mother (istilah ibu-ibu jaman sekarang, memang ada ya ibu yang nggak full time?). Setiap pulang sekolah, saya selalu disambut dengan kesiapan ibu untuk mendengarkan celoteh saya dan sepiring kudapan.

NIkmatnya memiliki ibu yang selalu di rumah, membuat saya dari sejak SMP, ketika masa-masa menciptakan identitas diri itu, bercita-cita untuk menjadi ibu seperti ibu saya, selalu berada di rumah.

Setelah menikah, ternyata tidak mudah untuk mewujudkan cita-cita itu. Ada rasa yang hilang, saat hanya di rumah. Saya yang terbiasa hanya belajar akademik dan berorganisasi plus tidak dilatih untuk mengelola urusan domestik rumah tangga, perlu waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan urusan domestik rumah tangga.
Read more...

Sabtu lalu, saya mengikuti acara parenting dengan pembicara yang saya hormati karena keilmuannya. Ini kali kedua saya mengikuti acaranya. Di seminar yang pertama, saya sangat terinspirasi dan ter charge semangat mengasuh anak. Sampai-sampai ketika pulang dari acaranya waktu itu, anak-anak bertanya: "Kok ibu jadi baik?" haha, dan sayapun menjawab:"Hehe..ya ibu kan abis sekolah jadi orangtua tadi". Lalu anak-anak bilang:"waah kalau gitu sering-sering aja bu...sekolahnya..." kqkqkq...ketahuan banget ya...kalo tanpa nge charge dengan ilmu, si ibu teh sangat bertanduk dan berasap...glek:(

Seperti acara pertama yang saya ikuti, acara beliau yang kedua inipun sangat mencharge semangat dalam pengasuhan. Mengingatkan akan banyak hal. Tetapi kali ini saya sangat tertarik dengan cerita beliau tentang anak-anaknya, dan cukup takjub dengan kejujuran beliau dalam menceritakan.
Read more...

Label:

“Kalau malam hari, kamu nonton apa?” tanya saya pada seorang siswa
Sebuah acara komedi situasi disebutkan oleh siswa tersebut, sebagai jawaban dari pertanyaan saya.
Dari beberapa anak yang saya tanyapun memiliki jawaban yang sama, tampaknya tayangan ini memang menjadi favorit keluarga saat ini.

Kemarin malam, saya coba melihat tayangan tersebut. Acara ini banyak menampilkan gerakan tubuh yang lucu, yang sepertinya merupakan adegan komedi favorit masyarakat Indonesia, penonton di studio pun tertawa. Lalu tayangan berlanjut dengan kata-kata ejekan, diantaranya berupa ejekan anggota tubuh, seperti pesek misalnya, penontonpun kembali tertawa. Padahal mengejek anggota tubuh tidaklah patut karena itu adalah ciptaan-Nya, tetapi siapa yang peduli ya dengan hal itu ketika melihat tayangan komedi, masak iya mau tertawa aja berpikir dulu. Tak berhenti pada ejekan anggota tubuh saja, tayangan berlanjut dengan menghubungkan anggota tubuh ini dengan profesi orangtua lawan main. “Bapak kamu pastinya tuan tanah, lihat saja badanmu yang lebar” (kalimat persisnya saya tidak hafal, kira-kira begitulah), penonton kembali tertawa terbahak-bahak. Di tayangan berikutnya, tampak adegan menjaili orang, dengan menyeruduk lawan mainnya sampai terjatuh, lagi-lagi penonton tertawa. Acara ini memang hebat, setiap adegan selalu mengundang tawa.
Read more...