“Kalau malam hari, kamu nonton apa?” tanya saya pada seorang siswa
Sebuah acara komedi situasi disebutkan oleh siswa tersebut, sebagai jawaban dari pertanyaan saya.
Dari beberapa anak yang saya tanyapun memiliki jawaban yang sama, tampaknya tayangan ini memang menjadi favorit keluarga saat ini.
Kemarin malam, saya coba melihat tayangan tersebut. Acara ini banyak menampilkan gerakan tubuh yang lucu, yang sepertinya merupakan adegan komedi favorit masyarakat Indonesia, penonton di studio pun tertawa. Lalu tayangan berlanjut dengan kata-kata ejekan, diantaranya berupa ejekan anggota tubuh, seperti pesek misalnya, penontonpun kembali tertawa. Padahal mengejek anggota tubuh tidaklah patut karena itu adalah ciptaan-Nya, tetapi siapa yang peduli ya dengan hal itu ketika melihat tayangan komedi, masak iya mau tertawa aja berpikir dulu. Tak berhenti pada ejekan anggota tubuh saja, tayangan berlanjut dengan menghubungkan anggota tubuh ini dengan profesi orangtua lawan main. “Bapak kamu pastinya tuan tanah, lihat saja badanmu yang lebar” (kalimat persisnya saya tidak hafal, kira-kira begitulah), penonton kembali tertawa terbahak-bahak. Di tayangan berikutnya, tampak adegan menjaili orang, dengan menyeruduk lawan mainnya sampai terjatuh, lagi-lagi penonton tertawa. Acara ini memang hebat, setiap adegan selalu mengundang tawa.
Read more...
Sebuah acara komedi situasi disebutkan oleh siswa tersebut, sebagai jawaban dari pertanyaan saya.
Dari beberapa anak yang saya tanyapun memiliki jawaban yang sama, tampaknya tayangan ini memang menjadi favorit keluarga saat ini.
Kemarin malam, saya coba melihat tayangan tersebut. Acara ini banyak menampilkan gerakan tubuh yang lucu, yang sepertinya merupakan adegan komedi favorit masyarakat Indonesia, penonton di studio pun tertawa. Lalu tayangan berlanjut dengan kata-kata ejekan, diantaranya berupa ejekan anggota tubuh, seperti pesek misalnya, penontonpun kembali tertawa. Padahal mengejek anggota tubuh tidaklah patut karena itu adalah ciptaan-Nya, tetapi siapa yang peduli ya dengan hal itu ketika melihat tayangan komedi, masak iya mau tertawa aja berpikir dulu. Tak berhenti pada ejekan anggota tubuh saja, tayangan berlanjut dengan menghubungkan anggota tubuh ini dengan profesi orangtua lawan main. “Bapak kamu pastinya tuan tanah, lihat saja badanmu yang lebar” (kalimat persisnya saya tidak hafal, kira-kira begitulah), penonton kembali tertawa terbahak-bahak. Di tayangan berikutnya, tampak adegan menjaili orang, dengan menyeruduk lawan mainnya sampai terjatuh, lagi-lagi penonton tertawa. Acara ini memang hebat, setiap adegan selalu mengundang tawa.
Read more...