Hiyaa!!! Gemas sekali saya, sampai begitulah judul catatan ini. Saya gemas sekali dengan diri saya saat ini.

Entahlah apa saya adalah orang dewasa yang mengalami gangguan konsentrasi, atau apa tepatnya. Yang jelas, gangguan konsentrasi itu memang sangat terasa oleh saya sendiri.

Laptop saya jika bisa bicara, dia pasti akan banyak bercerita. Hah, tak usahlah laptop bicara. Cukup dilihat, sudah jelas di depan mata. Betapa banyak layar yang terbuka dengan berbagai topik yang berbeda-beda. Dari mulai urusan dapur, sampai urusan berita terkini.

Terbiasa dengan multitasking atau gangguan konsentrasi? Ah rasanya pilihan kedua yang lebih tepat. Tak betah mengerjakan suatu pekerjaan saja di satu waktu. Rapat sambil fesbukan. Ngasuh anak sambil mikirin kerjaan. Kerja sambil mikirin anak. Baca sambil ngelamun.

Huaaa parah...parah...

Banyak hal yang parah sekali, dan nggak mungkinlah saya buka di sini, cukup suami saja yang tahu betapa parahnya saya...hoho...masa mau bongkar aib sendiri. Yang pasti sudah berkali-kali suami menggelengkan kepala karena seringkali saya mengerjakan sesuatu tidak fokus sehingga melahirkan keteledoran yang fatal.

Tidak hanya menghasilkan keteledoran, tapi juga mempengaruhi banyak hal, termasuk efektifitas menemukan solusi dari permasalahan yang dialami.

Ketika saya melihat peta persaingan usaha online yang semakin ketat. Saya malah memikirkan kompetitor daripada memikirkan apa yang perlu saya lakukan agar survive.

Ketika saya melihat begitu banyak catatan-catatan menarik yang dibuat teman-teman fb. Saya lebih banyak memikirkan catatan-catatan tersebut, terkagum-kagum, lalu menilai bahwa tulisan saya buruk. Sudah berhenti di situ. Bukan fokus pada bagaimana membuat catatan saya lebih baik dan manfaat.

Hari ke hari saya lalui dengan mengalir apa adanya, sambil sibuk memikirkan hal-hal yang sepatutnya tidak perlu mendominasi pikiran saya.

Hidup menjadi tidak efektif, dalam arti semakin jauh dari target-target yang diharapkan.

Hal ini semakin terhayati saat kemarin saya disodori berlembar-lembar indikator mengenai hal-hal yang perlu dilakukan jika ingin bisnis berkembang. Glek....nol....dan nol...angka yang saya tulis. Artinya nol, saya belum melakukan hal tersebut.

Sudah lama tidak berorganisasi, teori manajemen diri berlepasan dari diri saya. Begitu banyak hal mudah dan sederhana sudah tidak saya lakukan lagi. Hiks, teringat zaman kuliah, ketika saya masih melakukannya. Ternyata kemampuan manajemen diri saya belum menjadi karakter yang mengakar. Bisa terhapus begitu saja.

Sebagai orang yang mengalami gangguan konsentrasi, day to day, saya harus punya job list. Kalau tidak saya pasti lupa apa yang perlu saya kerjakan. Semuanya hanya ingin....dan ingin.... Ingin mengerjakan ini....ingin mengerjakan itu....tapi tak ada yang dikerjakan. hiks...hiks

Aaah semoga lebih baiklah diri ini. Bisa lebih fokus pada apa yang mesti dilakukan, bukan fokus pada hal-hal lain di luar itu.

Label:

Liburan....artinya si Ibu harus banyak gaya...mulai pasang gaya di dapur...sampe pasang gaya jadi guru TK alias memfasilitasi anak-anak menyalurkan kreativitas.

Hari ini kami membuat playdough, murah, meriah, menyenangkan!

Bahannya:

2 cup terigu
1 cup air
Garam secukupnya
Minyak secukupnya
Pewarna Makanan (merah, hijau, kuning)

Cara membuat:

Campur terigu dan garam
Tuangkan Air, aduk rata
Tambahkan minyak sedikit-sedikit sampai adonan kalis
Bagi menjadi tiga bagian, lalu diberi pewarna makanan.
Siap untuk dibentuk sesuai dengan kreatifitas anak

Label: ,

Beberapa hari ini, saya sangat penasaran dengan yang namanya "kesulitan belajar". Saya bongkar masalah kesulitan belajar ini dengan berjalan-jalan di dunia maya. Hingga menemukan sebuah slide yang menarik dari youtube. Slide ini tentang tokoh terkenal, yang di masa kecilnya mengalami kesulitan belajar, tetapi di masa dewasa bisa menjadi terkenal bahkan legenda karena kehebatannya.

Ternyata Akmal tertarik dan kemudian menghampiri...

A: "Apa itu bu?"
I: "Ini tentang orang-orang yang terkenal karena kehebatannya, padahal waktu mereka kecil mereka mengalami kesulitan waktu belajar, sampai dikatakan bodoh"
A: " Wah bisa begitu ya?"
I: Iya bisa....karena setiap orang itu memiliki cara belajar sendiri. Nah pada akhirnya orang-orang ini menemukan cara belajarnya
A: " Ooo...."

Akmal kemudian meninggalkan Saya yang masih asyik dengan slide-slide itu. Ia bermain kembali bersama adiknya.

Malam harinya, karena masih penasaran tentang kesulitan belajar ini. Saya kembali menyimak sebuah film tentang anak disleksia. Karena mendengar suara gaduh dari film tersebut, Akmal kembali menghampiri....

A: "Apa itu bu?"
I: "Ini film tentang anak yang mengalami kesulitan untuk belajar"
A: " Ooo....nanti dia kalau udah besar....bisa kan bu?"
I: "Nah ibu ngga tahu tuh, kan belum selesai nontonnya... Mas mau nonton? Yuk!"

Hanif melihat kami asyik menyimak layar, ikut menghampiri....

H: "Lagi apa? Itu apa?"
I: " Ini film anak-anak, Adek mau lihat? Yuk!"

Kami pun menyimak bersama. Tampak adegan yang menggambarkan bagaimana anak yang sulit membaca. Lalu ia di marahi habis-habisan dan kemudian diberi label bodoh oleh gurunya.

Hanif yang paling tidak suka mendengar orang dimarahi, menutup mata rapat-rapat dan menutup telinga dengan tangannya. Lalu ia berkomentar " Kalau gitu mah, gimana bisa pinter?"

Akmal, menimpali "Iya ya....padahal kata ibu kan setiap orang punya cara belajar sendiri.
Pantesan, ibu kalau mau ngajak aku belajar tuh, kayak waktu mau belajar Bahasa Inggris, ibu tanya...'mau belajar pakai cara apa?' Dulu aku ngga ngerti, sekarang aku ngerti..."

Hiks si Ibu terharu dalam hati. Mengucapkan syukur, karena itulah yang saya harapkan. Anak paham bahwa cara belajar itu banyak....banyak sekali....dan kita harus terus mencari cara belajar yang paling nyaman bagi diri kita.

Badan ini terasa lelah, ingin sekali berbaring. Saya tak kuasa menolak ajakan ini. Tak lama kemudian mata mengajak untuk beristirahat juga.

Saya sempatkan untuk mengajak anak-anak tidur, karena tampak sudah lelah.
" Hanif, Mas kalau capai tidur saja, nanti besok kan masih bisa lihat filmnya."

Seperti yang di duga, Hanif mau, Akmal enggan untuk tidur.

Saya pun sedikit terlelap, tapi berkali-kali saya mendengar ajakan Akmal untuk bicara.

"Ibu.....benar bu...akhirnya dia bisa!!!" teriak Akmal kegirangan

Saya hanya kuat untuk menganggu-angguk, sambil tersenyum, dan kemudian tertidur lelap kembali.

Label:

Bahan:

2 bungkus agar-agar
1 kaleng susu kental manis coklat
4 sdm coklat bubuk
100 gr gula pasir
1400 ml air

Cara membuat
Campur susu kental manis, air,dan gula pasir aduk.
Tambahkan agar, coklat bubuk dan garam, aduk hingga coklat larut.
Rebus sambil diaduk hingga mendidih, angkat dan tuang ke dalam cetakan

Vla:
250 ml susu
50 gr gula pasir
3 sdm maizena
1 kuning telur

Cara membuat:
Aduk susu, gula, dan tepung, lalu masak sambil diaduk hingga mendidih. Masukkan kuning telur sambil diaduk hingga masak. Angkat dan dinginkan.
Jika terlalu kental, tambahkan air sesuai selera.

Label:

Seperti biasa, resep yang saya pilih selalu mudah dalam arti cepat membuatnya dan ngga ribet menyiapkan bahan, murah, dan enaaak tentu saja. Sudah diuji di dapur dan dipuji oleh para juri yang terdiri dari suami dan anak-anak....hehe....terlepas apakah benar-benar enak atau cuman menghibur ibunya yang haus pujian kqkqkq.

Resep ini di peroleh dari:
http://budiboga.blogspot.com/2007/07/resep-brownies-panggang-irit-telur.html

Bahan:
120 g tepung terigu
200 g margarin
3 butir telur, kocok hingga mengembang
200 g dark cooking chocolate, potong-potong
150 g gula pasir halus/gula bubuk
60 g potongan kacang almond/kenari
¼ sdt garam halus
Cara Membuat:
1.
Campur tepung terigu dengan gula halus, aduk rata. sisihkan.
2. Panaskan margarine hingga meleleh. Masukkan potongan cokelat, dan garam, aduk hingga cokelat meleleh. Angkat, dinginkan hingga hangat.
3. Di tempat terpisah, kocok telur menggunakan mixer hingga mengembang. Masukkan campuran tepung terigu dan gula halus ke dalam kocokan telur sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan spatula plastik hingga rata.
4. Tuang margarin, cokelat dan gula yang telah dilelehkan ke dalam adonan telur. aduk rata. Tambahkan potongan kacang almond/kenari. Aduk rata. Tuang adonan ke dalam loyang yang sudah dialas dengan kertas roti dan diolesi margarin, ratakan. Taburi atasnya dengan irisan kacang almond.
5. Panggang di dalam oven bertemperatur 170 derajat celcius selama 45 menit atau hingga kue matang. Angkat. Potong-potong. atur di dalam piring saji, hidangkan.
Untuk 12 potong
Tip:
Warna kue brownies yang cokelat susah untuk mengetahui apakah kue sudah matang atau belum. Caranya dengan menusuk kue dengan lidi/kawat. Jika lidi diangkat sudah tidak ada adonan yang menempel/kering berarti kue sudah matang.

Catatan: Ketika pertama kali mencoba, sebenarnya gagal loh, karena terlalu cepat mengangkat. Dalamnya ternyata masih basah...fiuh, dipanggang lagi deh, jadi saja bentuknya tak indah. Tapi yakin deh, kalau di percobaan kedua akan sukses, karena mudah kok tinggal mengikuti apa kata resep 45 menit!

Label:

Masakan praktis, mirip2 bikin bala-bala (bakwan), tinggal aduk-aduk, dah jadi adonannya. Hasilnya jadi banyak. Bisa disimpan di freezer dan kapan2 kalo lagi mepet waktu tinggal goreng

Bahan :
300 gr Daging ayam cincang
100 ml Susu cair
2 btr Telur
3 bawang putih (haluskan)
1 bawang bombay cincang
50 gr Tepung sagu
2 sdt Garam halus
1 sdt merica bubuk
1 sdt Gula pasir
3 lbr keju lembaran potong-potong
1 btr telur kocok
100gr tepung roti
minyak untuk menggoreng

catatan:
lupa link resep aslinya, di resep aslinya nggak pake bawang puting dan bawang bombay, tapi dulu pernah nemuin resep nugget yang pake bawang bombay, jadi deh keterusan kalo bikin nugget selalu dikasih bombay.

resep aslinya pake 150 keju parut, dan 6 keju lembaran, tapi saya ganti jadi 3 lembar keju aja, biar nggak terlalu mahal bahannya hehe...

Cara membuat:

1. Campur daging ayam dengan susu, telur, bawang putih, bawang bombay, tepung sagu, garam, merica, gula pasir aduk rata.

2. Siapkan loyang tahan panas, olesi minyak goreng. Tuang adonan hingga memenuhi 1/2l oyang,tata keju lembaran diatasnya, lalu tutup dengan sisa adonan.

3. Jerang dandang berisi air diatas api, kukus nugget selama 20 menit, angkat dan dinginkan

4. Potong2 nugget berukuran 2x3cm atau sesuai selera,

5. Celupkan nugget pada telur kocok,kemudian gulirkan diatas tepung roti,simpan dalam kulkas selama 2jam

6. Keluarkan nugget dari dalam kulkas dan panaskan minyak dalam jumlah yang banyak

7. Goreng hingga matang & berwarna kekuningan, Angkat, tiriskan,hidangkan dalam keadaanpanas..