Kemarin seorang sahabat pagi-pagi dah melow, sekarang giliran saya, dan mungkin besok giliran?

Begitulah dalam kehidupan rumah tangga, ngga ada yang mulus, lapang, seperti jalan tol.

Wanita kadang membayangkan, apresiasi yang tinggi atas performa yang diberikan. Membayangkan toleransi yang tinggi atas performa yang menurun.

Laki-laki? Entahlah....karena saya wanita, hanya perasaan wanita yang saya pahami.

Apa yang dibayangkan? Apa yang Terjadi? Seringkali jauh berbeda.

Kecewa itu pasti. Bingung itu pasti. Menangis....yah itu senjata terakhir untuk mengeluarkan kekecewaan dan kebingungan.

Bosan dengan kata ma'af, mungkin itu yang sering dirasakan.

Ma'af dan berulang.

Tapi lebih baik ada ma'af, daripada tidak bukan?

Jika tidak? Artinya tak dipahami sama sekali jika kita kecewa

Berulang? Mungkin demikianlah adanya dinamika yang perlu dijalani.

Comments (2)

kalau laki-laki (baca : suami) ada yg cuek mau diperhatikan atau tidak, ada juga yg penginnya dilayani yang mana hal ini juga merupakan permintaan perhatian.

intinya yg penting adalah komunikasi dan "konsolidasi" antara suami dan istri.
komunikasi yg baik akan menimbulkan kesamaan dalam mengapresiasikan perhatian sesuai keinginan pasangan...
wallahu a'lam

kalau orientasi akhirat, biasanya hati langsung tenang.
Sayangnya saya sering lupa.