Book Review: Mendidik Anak Bersama Nabi
Judul: Mendidik Anak Bersama nabi
Panduan Lengkap Pendidikan Anak Disertai Teladan Kehidupan Para Salaf
Penulis: Muhammad Suwaid
Penerjemah: Salafudin Abu Sayyid
Penerbit: Pustaka Arafah, Solo
Pada saat sebuah generasi tumbuh dengan kondisi yang memprihatinkan, menghabiskan waktu di mall-mall, berpakaian sangat minim , berbahasa seenaknya, bahkan mungkin berinteraksi dengan dugem, minuman dan obat-obatan yang memabukkan, siapa yang pertama kali akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT? Anak atau orangtuanya?
Rasululullah SAW bersabda: "Tiada seorang bayi pun yang lahir melainkan ia dilahirkan di atas fitrah. Lalu kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Majusi, atau Nasrani" (HR Bukhari)
Imam Ghazali mengatakan: Anak merupakan amanah bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang masih suci merupakan mutiara yang masih polos tanpa ukiran dan gambar. Ia siap diukir dan cenderung pada apa saja yang mempengaruhinya. Jika ia dibiasakan dan diajarkan untuk berbuat kebaikan, ia akan tumbuh menjadi anak yang baik. Dengan begitu,kedua orangtuanya akan berbahagia di dunia dan akhirat. Demikian juga guru dan pendidiknya. Sedangkan apabila ia dibiasakan berbuat jahat dan dibiarkan begitu saja seperti binatang ternak, maka ia akan sengsara dan binasa. Dosanyapun akan dipikul oleh orang yang bertanggungjawab untuk mengurusnya dan walinya.
Allah SWT telah memerintahkan orangtua untuk mendidik anak-anak mereka, mendorong untuk itu dan memikulkan tanggungjawab kepada mereka. Allah SWT berfirman:
"Hai orang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang berbahan bakar manusia dan batu,s edangkan para penjaganya adalah malaikat yang kasar dan keras,serta tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka serta selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (At Tahrim:6)
Allah telah meletakkan amanah dan tanggungjawab mendidik anak kepada orangtua. Lantas apa yang perlu dilakukan oleh orangtua agar mampu menjalankan amanah tersebut?
Buku Mendidik Anak Bersama Nabi yang terdiri dari " 600 halaman ini, sangat lengkap menjawab pertanyaan di atas. Langkah-langkah menuju orangtua yang efektif berdasarkan sunnah Nabi dipaparkan dari sejak masa pra nikah (masa persiapan menjadi orangtua), masa konsepsi, anak usia 0-2 th, sampai dengan pendidikan anak pra dewasa. Materi pendidikan yang diuraikan buku ini juga sangat lengkap, dari mulai aturan-aturan fiqh seperti do'a pada saat jima', fiqh nikah, dan aqiqah, hingga penguraian aspek-aspek pembinaan (pembinaan aqidah, ibadah,kemasyarakatan,moral,perasaan,jasmani, intelektual,kesehatan,seksual), sedangkan mengenai bagaimana mengajarkan anak untuk berbakti pada orangtua dipaparkan dalam bab tersendiri secara lengkap dan detil. Metode dan prinsip pendidikan yang dicontohkan Nabi SAW juga dipaparkan secara detil dan jelas.
Membaca dan mengkaji sebuah buku yang sarat dengan nash-nash yang shahih, selalu menciptakan kenyamanan tersendiri pada saat kita membacanya. Rasanya kita sedang mendengarkan dan melihat langsung pesan-pesan dan perilaku yang dicontohkan Rasululullah SAW. Hal inilah yang dapat dirasakan pada saat membaca buku Mendidik Anak Bersama Nabi ini.
Buku ini sangat berharga karena riset (penelusuran hadits) mengenai pendidikan anak yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW masih sangat terbatas. Apalagi penelusuran tersebut dilakukan sampai hal yang sifatnya teknis. Misalnya saja dalam bab mengenai pembinaan perasaan. Penulis menguraikan bahwa Rasulullah SAW mencontohkan bagaimana membina/mengasah perasaan (emosi) anak. Berdasarkan uraian penulis, orangtua dapat mengetahui bahwa untuk membina perasaan anak yang harus dilakukan adalah:
1. Memberi kecupan dan kasih sayang kepada anak
2. Bermain dan bercanda dengan anak
3. Memberi hadiah dan bonus kepada anak
4. Membelai kepala anak
5. Menyambut anak dengan baik
6. Mencari tahu keadaan anak dan menanyakannya
7. Memberi perhatian khusus kepada anak perempuan dan anak yatim
8. Adil dalam mencintai anak, tidak lebih, tidak kurang
Delapan langkah di atas diuraikan satu persatu dan dilengkapi dengan pencantuman dan penjelasan nash yang menjelaskan bagaimana Rasulullah SAW telah mencontohkannya.
Kelebihan buku ini tidak saja pada paparan nash-nash yang shahih tetapi juga pada kemampuan penulis menjelaskan nash tersebut. Pemahaman penulis mengenai psikologi anak juga sangat terasa mewarnai penulisan buku ini.
Demikian lengkapnya isi buku ini sehingga dapat menjadi panduan sehari-hari bagi orangtua dalam mendidik dan mengasuh buah hati tercinta.
Judul: Mendidik Anak Bersama nabi
Panduan Lengkap Pendidikan Anak Disertai Teladan Kehidupan Para Salaf
Penulis: Muhammad Suwaid
Penerjemah: Salafudin Abu Sayyid
Penerbit: Pustaka Arafah, Solo
Pada saat sebuah generasi tumbuh dengan kondisi yang memprihatinkan, menghabiskan waktu di mall-mall, berpakaian sangat minim , berbahasa seenaknya, bahkan mungkin berinteraksi dengan dugem, minuman dan obat-obatan yang memabukkan, siapa yang pertama kali akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT? Anak atau orangtuanya?
Rasululullah SAW bersabda: "Tiada seorang bayi pun yang lahir melainkan ia dilahirkan di atas fitrah. Lalu kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Majusi, atau Nasrani" (HR Bukhari)
Imam Ghazali mengatakan: Anak merupakan amanah bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang masih suci merupakan mutiara yang masih polos tanpa ukiran dan gambar. Ia siap diukir dan cenderung pada apa saja yang mempengaruhinya. Jika ia dibiasakan dan diajarkan untuk berbuat kebaikan, ia akan tumbuh menjadi anak yang baik. Dengan begitu,kedua orangtuanya akan berbahagia di dunia dan akhirat. Demikian juga guru dan pendidiknya. Sedangkan apabila ia dibiasakan berbuat jahat dan dibiarkan begitu saja seperti binatang ternak, maka ia akan sengsara dan binasa. Dosanyapun akan dipikul oleh orang yang bertanggungjawab untuk mengurusnya dan walinya.
Allah SWT telah memerintahkan orangtua untuk mendidik anak-anak mereka, mendorong untuk itu dan memikulkan tanggungjawab kepada mereka. Allah SWT berfirman:
"Hai orang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang berbahan bakar manusia dan batu,s edangkan para penjaganya adalah malaikat yang kasar dan keras,serta tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka serta selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (At Tahrim:6)
Allah telah meletakkan amanah dan tanggungjawab mendidik anak kepada orangtua. Lantas apa yang perlu dilakukan oleh orangtua agar mampu menjalankan amanah tersebut?
Buku Mendidik Anak Bersama Nabi yang terdiri dari " 600 halaman ini, sangat lengkap menjawab pertanyaan di atas. Langkah-langkah menuju orangtua yang efektif berdasarkan sunnah Nabi dipaparkan dari sejak masa pra nikah (masa persiapan menjadi orangtua), masa konsepsi, anak usia 0-2 th, sampai dengan pendidikan anak pra dewasa. Materi pendidikan yang diuraikan buku ini juga sangat lengkap, dari mulai aturan-aturan fiqh seperti do'a pada saat jima', fiqh nikah, dan aqiqah, hingga penguraian aspek-aspek pembinaan (pembinaan aqidah, ibadah,kemasyarakatan,moral,perasaan,jasmani, intelektual,kesehatan,seksual), sedangkan mengenai bagaimana mengajarkan anak untuk berbakti pada orangtua dipaparkan dalam bab tersendiri secara lengkap dan detil. Metode dan prinsip pendidikan yang dicontohkan Nabi SAW juga dipaparkan secara detil dan jelas.
Membaca dan mengkaji sebuah buku yang sarat dengan nash-nash yang shahih, selalu menciptakan kenyamanan tersendiri pada saat kita membacanya. Rasanya kita sedang mendengarkan dan melihat langsung pesan-pesan dan perilaku yang dicontohkan Rasululullah SAW. Hal inilah yang dapat dirasakan pada saat membaca buku Mendidik Anak Bersama Nabi ini.
Buku ini sangat berharga karena riset (penelusuran hadits) mengenai pendidikan anak yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW masih sangat terbatas. Apalagi penelusuran tersebut dilakukan sampai hal yang sifatnya teknis. Misalnya saja dalam bab mengenai pembinaan perasaan. Penulis menguraikan bahwa Rasulullah SAW mencontohkan bagaimana membina/mengasah perasaan (emosi) anak. Berdasarkan uraian penulis, orangtua dapat mengetahui bahwa untuk membina perasaan anak yang harus dilakukan adalah:
1. Memberi kecupan dan kasih sayang kepada anak
2. Bermain dan bercanda dengan anak
3. Memberi hadiah dan bonus kepada anak
4. Membelai kepala anak
5. Menyambut anak dengan baik
6. Mencari tahu keadaan anak dan menanyakannya
7. Memberi perhatian khusus kepada anak perempuan dan anak yatim
8. Adil dalam mencintai anak, tidak lebih, tidak kurang
Delapan langkah di atas diuraikan satu persatu dan dilengkapi dengan pencantuman dan penjelasan nash yang menjelaskan bagaimana Rasulullah SAW telah mencontohkannya.
Kelebihan buku ini tidak saja pada paparan nash-nash yang shahih tetapi juga pada kemampuan penulis menjelaskan nash tersebut. Pemahaman penulis mengenai psikologi anak juga sangat terasa mewarnai penulisan buku ini.
Demikian lengkapnya isi buku ini sehingga dapat menjadi panduan sehari-hari bagi orangtua dalam mendidik dan mengasuh buah hati tercinta.
Comments (0)
Post a Comment