Label:

Dengan adanya pemberitaan dan edukasi mengenai dampak negatif dari televisi, sedikit banyak orangtua yang mungkin mulai menyadari untuk membuat hiburan alternatif untuk anak. Termasuk saya,ibu dari 2 orang balita (1,5 & 4,5th). Selama ini media hiburan alternatif yang saya gunakan adalah buku & VCD edutainment. Cukup efektif untuk meredam keinginan anak mengakses televisi.

Ada satu alternatif yang awalnya saya enggan untuk memulai, karena merasa tidak cukup kreatif menciptakan cerita, yaitu mendongeng. Mendongeng bagi orangtua lain mungkin sederhana, tapi buat saya kok rasanya sulit, lebih mudah membaca buku, gak perlu banyak berpikir:)

Tapi entahlah apa yang ada dalam pikiran saya, walau saya enggan mendongeng, ketika ada yang menawarkan boneka tangan untuk mendongeng, saya tertarik juga. 1 set boneka profesi (polisi,pilot,dkk), dan 1 set boneka mio, sali dan saliha. Akhirnya sih boneka tersebut lebih menjadi pajangan belaka, tak pernah saya gunakan untuk mendongeng. Sampai-sampai suami dan anak saya mempertanyakan untuk apa membeli boneka-boneka itu. Yah, dalam hati, saya bilang "suatu saat akan digunakan untuk mendongeng".

Mendongeng sangat dianjurkan. Mendongeng mengandung banyak dampak positif pada anak. Yap, saya tahu, tapi saya merasa tidak bisa. Saya jadinya merasa mubadzir juga, telah membeli boneka-boneka itu, tapi tidak pernah menggunakannya untuk mendongeng. Akhirnya saya coba untuk mendongeng. Ceritanya sederhana saja, tentang dua anak bersaudara yang berkunjung ke rumah kakek dan neneknya, naik pesawat bersama pilot, pada saat menuju ke rumah kakek dan neneknya, dua anak ini tersesat, ditolong polisi dengan menggunakan mobilnya, mobil polisinya mogok, kemudia tukang bengkel datang membantu, sampai di desa bertemu pak tani yang memberi hadiah jagung manis, jagung manis tersebut kemudian di bakar oleh seorang koki menjadi jagung bakar yang lezat. Akhirnya sampailah dua anak tersebut di rumah kakek dan neneknya.

Setelah uji coba pertama, saya sendiri jadi semakin menikmatinya. Akhirnya mendongeng bisa menggunakan media apa saja, toh dunia fantasi anak sedang memuncak. Saya pikir sih cerita-ceritanya terlalu sederhana, tapi ternyata anak-anak saya seneng banget. Minta diulang-ulang tuh dongengnya:). Sukses juga ternyata. Lumayanlah buat alternatif hiburan mereka.

Comments (0)